Mengapa Guru Sebaiknya Blogging?
Tulisan
ini terinspirasi oleh beberapa pertanyaan para guru perlu tidaknya
memiliki sebuah blog. Secara langsung saya menjawab dengan jelas jika blogging
sangat bermanfaat tidak hanya bagi Sang Guru tetapi juga bagi diri Sang
Anak. Mengapa demikian? Berikut ini argumentasi saya mengapa blogging
perlu untuk guru:
Pertama, perubahan teknologi telah
yang begitu cepat tak pelak membuat interaksi antar manusi mengalami
perubahan. Gaya hidup guru dan siswa tak pelak ikut berubah, meskipun
tanpa disadarai. Contohnya, tidak sedikit dari para guru dan murid
selalu menenteng perangkat telpon pintar yang terkoneksi dengan
internet. Hal ini terjadi karena harga perangkat telpon pintar memang
semakin terjangkau. Mengapa hal ini tidak dimanfaatkan oleh para
pendidik untuk membuat siswa terus belajar melalui perangkat yang
dimilikinya? Sungguh amat disayangkan jika para pendidik kurang begitu
cepat menyikapi gaya hidup anak didiknya.
Pada suatu hari saya mengunjungi keponakan
saya yang tinggal di pedesaan yang jauh dari pusat kota Yogyakarta. Nun
jauh di suatu desa dekat perbatasan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten
Sleman, saya menjumpai seorang keponakan saya yang kelas 6 SD sedang
belajar. Seperti biasa, saya bertanya, “sedang belajar apa?”. Jawabnya,
“sedang belajar nama-nama negara”. Di mana buku belajarnya? Di jawab,
“pakai HP”. “Pakai Google”. Begitu saya lihat di HPnya sedang membuka
laman Wikipedia yang berisi informasi tentang negara Amerika.
Dari kasus di atas, saya berpikir alangkah
baiknya para pendidik peka dengan kemajuan zaman. Pelajaran di sekolah
yang berlangsung setiap hari bisa jadi membuat siswa terasa bosan.
Jadwal pelajaran yang disusun secara formal membuat diri siswa
seringkali memiliki rasa terpaksa untuk belajar sehingga hasil belajar
seringkali tidak maksimal. Hal ini bisa sangat berbeda ketika kondisi
hati anak sedang bahagia dan dengan sendiri mau belajar, maka apa yang
dibaca akan jauh lebih mudah dipahami dan diingat dalam memori anak.
Sudah saatnya mengubah pola belajar yang serba formal menjadi pola
belajar santai dan menyenangkan.
Dari kasus di atas, bisa disimpulkan jika
sebaiknya para pendidik yang memiliki blog dengan isi materi pelajaran
yang bisa diakses oleh siswa kapanpun dan dimanapun melalui perangkat
yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar