Lulus? Mau Jadi Apa?
Hari ini adalah hari penantian bagi teman-teman yang duduk
di bangku SMU/sederajat. Kerja keras dan rasa lelah selama ujian
akhirnya akan dibayar dengan selembar surat yang akan menjadi tiket
mereka untuk memasuki gerbang berikutnya. Hari yang menentukan langkah
mereka berikutnya.
Rasa cemas tentunya menghantui, ketakutan menjalar menembus daging
dan tulang. Kegagalan bisa saja dimulai sejak hari ini. Tapi apakah
benar tugas mereka akan berhenti hari ini sebagai pejuang karya, baik
untuk pribadi ataupun kepentingan orang lain?
Jelas salah jika teman-teman beranggapan ini adalah akhir dari sebuah
perjuangan panjang selama tiga tahun. Justru hari ini adalah gerbang
menuju kehidupan baru yang lebih matang, yang bekalnya sudah
dipersiapkah sejak memulainya dengan berseragam putih merah. Teman-teman
akan menjadi pribadi baru, akan berlelah dengan tugas baru, akan
berjuang untuk meluluskan perihal baru. Kedewasaan adalah hasil yang
akan dimiliki nantinya. Kebijaksaan juga buah yang akan diraih pada
gerbang berikutnya. Setelah hari ini, kehidupan baru akan dibuka.
Apa sih yang akan teman-teman lakukan setelah ini? Mungkin akan ada
yang kuliah, ada yang langsung bekerja dan juga akan ada yang langsung
menikah. Semua itu pilihan, dan tidak pernah ada yang salah.
Jika teman-teman SMU akan melanjutkan kuliah, sudahkah kalian yakin
dalam memilih jurusan yang tepat? Lakukan pilihan tersebut dengan hati
dan pikiran yang jernih. Yakinkan diri terhadap pilihan jurusan tersebut
dengan minat dan kemampuan yang dimiliki, jangan sampai nantinya keluar
kata-kata “salah jurusan”. Tentukan pilihan jangan hanya didasarkan
pada alasan “kelihatannya kuliah jurusan A keren”, “banyak lulusan
jurusan B yang keren”. Pastikan teman-teman memang menyukai jurusan
tersebut, kalian yakin akan menjalani kurang lebih 4-5 tahun untuk
mendalami jurusan tersebut, dan yakin bahwa kalian memang berkemampuan.
Minta bantuan orang lain untuk memberikan saran, bisa orang tua,
teman-teman atau psikolog untuk mengetahui jawaban mereka atas minat dan
kemampuan kita. Tapi tetap harus diingat, yang akan menjalaninya adalah
kalian bukan orang lain. Jadi pastikan pilihan tersebut memang
atas keyakinan pribadi juga.
Jangan patah semangat jika kalian ternyata harus memilih untuk
langsung bekerja tanpa harus mengecap rasa kuliah. Persiapkan mental
yang lebih keras dalam menghadapi kehidupan baru. Lakukan yang terbaik,
kumpulkan pundi-pundi uang yang mungkin bisa kalian pakai nantinya untuk
bisa duduk dan merasakan “bangku” kuliah, dengan hasil perasan keringat
sendiri.
Jika ternyata teman-teman harus memilih untuk melanjutkan kehidupan
dengan menikah, jangan juga langsung bersedih. Jalani kehidupan dengan
berlapang dada, tekuni kehidupan baru dengan ikhlas dan nikmati.
Selamat menjalani kehidupan yang lebih nyata karena setelah ini
kalian sendirilah yang menentukan akan jadi apa kalian kelak. Tidak akan
ada lagi bapak/ibu guru yang akan mengingatkan kalian untuk mengerjakan
tugas, tidak akan ada lagi teman-teman sekelas yang akan kompak
mengerjai pengajar, tidak akan ada lagi acara bolos bersama. Selamat
untuk hasil yang kalian terima atas kerja keras dan usaha yang sudah
dilakukan.
Ibarat kupu-kupu, hari ini pembungkus kepompong kalian terpecah, dan kalian siap menjadi kupu-kupu, yang akan mulai terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar