Sedikit tertawa membaca berita, jejaring sosial dan depresi. Aku
kira hanya diriku sendiri yang mengalami, ternyata banyak temannya juga
ya. sedikit ironi memang, jejaring sosial yang seharusnya menjadi
kemudahan dalam komunikasi ternyata menbawa dampak yang kurang baik. Ya
itulah sisi buruk facebook, salah satu jejaring sosial yang banyak di gemari di negara ini.
Apa penyebabnya? tidak lain dan tidak bukan adalah status. Status yang diperbaharui teman teman cenderung membuat kita merasa negatif,
begitu penggalan sebuah media massa yang biasa aku baca saat di kereta.
saya rasa status facebook memang memberikan dampak yang besar, kenapa?
karena kita mengenal orang yang memberi status. Misalnya dia
mengutarakan kesuksesannya, kadang kita merasa iri 'ko bisa ya dia
sukses begini begitu, padahal kan dia dulu seperti ini dan itu'
Atau orang yang memberi status teman lamanya yang kemudian menunjukan
keberhasilannya, kita berusaha menyapa tapi tidak di hiraukannya. Bisa
jadi seseorang yang memberikan status merupakan orang yang di cintai,
kadang doi cuma basa basi, tapi bisa membakar diri dengan api ceburu di
hati. Mungkin ini terlalu berlebihan, tapi ini sebuah kenyataan.
Terlalu jauh kalu melihat penelitian orang, apa yang aku rasakan memang
demikian. kadang memang status facebook membuat perasaan aku campur
aduk. Aku sudah dua tahun tidak membuak faceboook ku, ya mungkin
alasanya ga jauh beda, banyak kecewa di dalamnya. Mulai dari orang yang
aku komentari pura pura tak kenal, teman lama yang memperoleh beasiswa
ke eropa padahal dulu biasa saja, sampai anti-zigas (tau maksudnya?
kalau zigas sahabat jadi cinta, nah aku kebalikannya, aku cinta jadi
sahabat) loh jadi curhat ni, ya ketauan dah. hahaha
Tapi keputusanku untuk menutup facebook aku kira tidak keliru, daripada aku berburuk sangka mendingan aku yang keluar dari dunia mereka. Setiap orang memang berbeda dalam sikap, tapi jujur, pernah ga kalian sekedar iri apalagi sakit hati? akurasa jawabanya pasti iya!
Sebelumnya pernah juga melihat tayangan on-the-spot yang menyatakan
beberapa perceraian diantaranya di sebabkan status facebook, bahkan
status tersebut di jadikan barang bukti dalam pengadilan. Sungguh
menyakitkan sekaligus memilukan, ternyata selalu ada di dunia maya tidak selamanya membuat kita bahagia. dan kabar baiknya ternyata aku tidak sendiri, yeaaaa...
Tak lama berselang, tukang koran kembali datang. kali ini aku iseng
ingin membeli koran pulsa dan ternyata lagi lagi aku baca tentang
facebook, waspadai bahaya 5 status facebook. Wah makin lengkap saja sisi buruk facebook.
di dalamnya diutarakan, ketika sesorang meng-update status, bisa jadi
ia sedang memberikan informasi tentang dirinya dan bisa jadi orang jahat
sedang mengintainya.
Di lain artikel, hal yang cukup membangakan adalah facebook termasuk dalam 10 situs yang 'paling',
namun ia masuk situs yang 'paling membuang waktu' dan memang seperti
itu. Coba kita lihat, kalo orang sudah membuka facebook, berapa lama ia
tahan? bahkan terkadang ia melupakan tujuan awalnya untuk mengerjakan
tugas di internet, makanya tak heran kalu di kampusku FB sudah di
blokir.
Ada apa sebenarnya dengan facebook, kita yang tidak bisa mengunakan ato
kita yang sudah di manfaatkan? mungkin Mark Zuckerberg tidak
merencanakan hal ini, tapi ini terjadi karena facebook banyak di minati
sampai sampai banyak hal yang tidak terkendali. Bahkan sisi buruk facebook
lainnya kita bisa jadi terasing dari kehidupan, terlalu sayang dunia
maya dan melupakan dunia nyata. Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan
yang dekat, ia tidak sadar kalu terjadi bahaya, orang disekitarnya yang
paling cepat untuk menolong bukan orang yang ada di dalam gadgetnya.
Tak ayal makanya banyak kegalauan di sampaikan akhir akhir ini, entah karena remajanya yang memang belum memiliki sifat dewasa atau karena mereka yang terbawa suasana atas lingkungannya. Semua tak lain karena orang orang yang di sekitarnya memberikan status yang dapat mengonjangkan hatinya, yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkannya. Jejaring sosial pula yang dapat memberikan efek buruk kalau tidak di sikapi dengan baik. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengambil sikap terhadap sisi buruk facebook
Tak ayal makanya banyak kegalauan di sampaikan akhir akhir ini, entah karena remajanya yang memang belum memiliki sifat dewasa atau karena mereka yang terbawa suasana atas lingkungannya. Semua tak lain karena orang orang yang di sekitarnya memberikan status yang dapat mengonjangkan hatinya, yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkannya. Jejaring sosial pula yang dapat memberikan efek buruk kalau tidak di sikapi dengan baik. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengambil sikap terhadap sisi buruk facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar