Facep*rn, Jejaring Sosial Pornografi, Kalahkan Facebook ?
SOSIAL MEDIA
– Rakasasa jejaring sosial Facebook dinyatakan kalah dalam upayanya
menggugat sebuah jejaring sosial dengan konten penuh hal-hal pornografi
yang memiliki nama hampir menyerupai dengan Facebook, yakni FaceP*rn.
Sang raksasa memang telah berusaha untuk dapat memiliki domain “facep*rn” semenjak tahun 2010 lalu. Hal tersebut bukan tanpa alasan, tujuan Facebook ingin sekali membeli domain “facep*rn” ialah untuk tetap dapat menjaga kata “facebook” selalu menang dalam pencarian mesin pencari.
Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg
tersebut telah berhasil membeli domain dengan kata kunci “Face” serta
“Book”. Dan hingga kini, Facebook telah berhasil memiliki 10 domain
dengan kata kunci Face ataupun Book tersebut. Serta terdapat 17 domain
yang masih tertunda.
Demi memiliki Facep*rn, Facebook
mencoba untuk mengambil langkah hukum. Dan Facebook menggugat jejaring
sosial khusus dewasa yang beroperasi di Norwegia tersebut. Akan tetapi,
pada minggu lalu, Facebook dinyatakan kalah dalam gugatannya. Hal
tersebut disampaikan oleh Jeffrey S. White, Hakim Pengadilan Distrik AS.
Selain gagal dalam mengakuisisi domain Facep*rn,
jejaring sosial Facebook juga berkewajiban membayar pengacara serta
biaya dalam proses hukum tersebut. Gugatan yang di layangkan oleh
Facebook tersebut ditolak mengingat “lack of personal jurisdiction”.
White, mengatakan bahwa langkah Facebook dalam gugatan tersebut kalah mengingat Facebook tidak bisa menunjukkan bukti mengenai kehadiran Facep*rn yang dapat membahayakan keanggotaan pengguna Facebook yang berada di wilayah Norwegia. Akan tetapi, Facebook berencana untuk tetap melanjutkan gugatan terhadap Facep*rn. Hal tersebut dikarenakan Facep*rn menggunakan istilah “Wall” dalam salah satu fitur yang terdapat pada jejaring sosial Facep*rn tersebut.
Hal tersebut bukan pertama kalinya yang dilakukan Facebook dalam menggugat sebuah domain. Sebelumnya, “Shagbook” serta “TeachBook” juga digugat oleh Facebook. Dan sebelumnya pula, Facebook menggugat “Lamebook“,
meski sempat gagal, namun raksasa jejaring sosial tersebut telah
berhasil mengakuisisi kepemilikan domain dari sebuah situs parodi
tersebut, Lamebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar