BAHAYA MENGAKTIFKAN PONSEL SAAT DIPESAWAT
Meskipun
diragukan kebenarannya, beberapa pihak mengaitkan insiden kecelakan
pesawat Sukhoi beberapa waktu lalu dengan aktifnya penggunaan telepon
selular di pesawat. Jamak diketahui bahwa telepon selular dilarang
digunakan selama dalam penerbangan karena akan mengganggu dan
menginterferensi sistem navigasi penerbangan. Tapi benarkah demikian?
Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan telepon selular dalam
penerbangan. Hasilnya, sebagian menyatakan bahwa sistem elektronik
penerbangan terlindungi dengan sangat baik sehingga kecil kemungkinan
untuk terinterferensi oleh sinyal lain. Ini menegaskan bahwa tidak ada
korelasi antara sinyal perangkat elektronik dengan anomali dalam
penerbangan.
Sementara sebagian hasil
penelitian yang lain menyatakan bahwa telah ada kesepakatan dalam
industri penerbangan, penggunaan telepon selular berpotensial
menimbulkan risiko interferensi terhadap perangkat elektronik pesawat
yang memiliki lebih dari 15 sistem radio. Otoritas Penerbangan Sipil
Inggris pada tahun 2000 telah melakukan studi yang menyimpulkan bahwa :
level interferensi dari sinyal telepon selular cukup tinggi pada
perangkat penerbangan berstandar sebelum Juli 1984. Tapi karena
perangkat yang mengacu pada standar ini masih digunakan pada pesawat
model lama dan dapat dipasang di pesawat tipe baru, maka demi alasan
keamanan sampai saat ini tetap dilakukan larangan penggunaan telepon
selular dalam penerbangan.
Dan sejauh ini, sebagian
regulator dan industri penerbangan mengambil posisi menghindari segala
risiko dengan memberlakukan larangan penggunaan telepon selular dalam
penerbangan. Ini jauh lebih baik dibanding risiko membahayakan jiwa
manusia dan timbulnya kerugian materiil yang sangat besar jika terjadi
suatu insiden penerbangan.
Dari aspek telekomunikasi,
kecepatan pesawat yang sangat tinggi akan sulit diikuti oleh sistem
telekomunikasi bergerak. Sistem ini didesain untuk penggunaan maksimal
dalam mobil kecepatan tinggi (di bawah kecepatan pesawat terbang), yang mengakibatkan sistem gagal untuk register ke jaringan dan melakukan retry registrasi terus menerus.
Tapi risiko dan kesulitan teknis
di atas tidaklah menjadi pintu tertutup bagi penggunaan telepon dalam
penerbangan. Layanan ini sebetulnya sudah dilakukan di banyak negara
termasuk di Eropa, meskipun Badan Federal Aviation Administration (FAA)
dan Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat masih
melakukan pelarangan terhadap maskapai dari negara tersebut.
Implementasi in-flight phone di penerbangan saat ini
Sejak tahun 1980-an, penggunaan telepon dalam penerbangan sudah diperkenalkan melalui layanan Airfone
yang berbasis teknologi radio. Tapi pada tahun 2006, Airfone diakuisisi
oleh Verizon dan sejak itu memutuskan tidak lagi terjun dalam bisnis in-flight phone.
Pada tanggal 20 Maret 2008,
Emirates Airline menjadi maskapai pertama yang membolehkan penggunaan
telepon selular dalam penerbangan. Penerbangan bersejarah ini
bernomor EK751, yang menggunakan pesawat Airbus A340-300 dengan rute
Dubai – Casablanca. Teknologi yang digunakan bekerja sama dengan
AeroMobile.
Peminat layanan ini meningkat
cukup drastis. Pada 9 bulan pertama sejak peluncurannya, pengguna
layanan ini mencapai 50 ribu penumpang. Dan dalam tempo 2 bulan
kemudian, sudah mencapai 100 ribu pengguna. Per Februari 2011, telah 5
juta penumpang mengaktifkan telepon selularnya dalam pesawat Emirates
Airlines.
Teknologi yang digunakan Aero Mobile adalah GSM dengan coverage berukuran picocell. Picocell
adalah suatu sel base station yang digunakan dalam sistem selular
jaringan telekomunikasi bergerak, dengan luas kurang dari 200 meter.
Sel ukuran ini biasa digunakan di gedung perkantoran atau mal di mana
coverage dari sinyal outdoor sulit menembus dinding bangunan. Miniatur
base station dalam pesawat inilah yang berfungsi me-relay sinyal
melalui satelit atau sistem selular teresterial dengan frekuensi yang
berbeda.
Sistem ini didesain dapat
beroperasi pada ketinggian minimum 3000 meter (9800 kaki) sehingga
tidak berinterferensi dengan sistem selular di darat dan didesain
kompatibel dengan sistem navigasi di pesawat. Hingga saat ini, Aero
Mobile telah bekerja sama dengan maskapai Emirates Airline, Qantas, V
Australia, Malaysia Airlines, Lufthansa, Air New Zealand, Cathay
Pacific, Dragonair, SAS, dan yang terbaru Virgin Atlantic pada bulan
Mei ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar