Bocah 6 Tahun Calon Pemegang Rekor Ahli Komputer Termuda Di Dunia
Ridan Alim | May 1st, 2012 | 2 days ago 4 Komentar
Seorang bocah laki-laki yang berumur 6
tahun dari Bangladesh mempunyai sebuah potensi besar untuk menjadi
pemegang rekor ahli komputer termuda di dunia. Bukan tanpa alasan,
sebab sejak berumur 2 tahun bocah tersebut telah tertarik dengan
komputer dan sudah mulai mengutak-atik game komputer. Hingga di usianya
yang sekarang ini sudah genap 6 tahun, ia dicalonkan untuk memecahkan
rekor dunia sebagai ahli komputer termuda.
Nama bocah tersebut adalah Wasik
Farhan-Roopkotha, memiliki kemampuan yang bisa disejajarkan dengan para
orang dewasa dalam mengoperasikan komputer. Game-game yang terbilang
sulit untuk dimainkan seperti Metal Gear Solid dan Modern Warfare sudah
dikuasainya. Dan kemampuannya tersebut semakin berkembang seiring
dengan usianya yang semakin bertambah. Dilaporkan oleh BBC, bahwa Wasik
sudah mulai mengetik menggunakan Microsoft
Word saat usianya masih 3 tahun. Satu tahun setelahnya, atau ketika
menginjak usia 4 tahun, bocah tersebut sudah memahami tentang bahasa
pemrograman serta bisa mengunduh dan meng-install sendiri emulator game dari internet.
Kemampuannya yang luar biasa tersebut
sempat membuat orang tuanya tidak percaya. Pertumbuhan kemampuannya
yang cepat sebenarnya sudah dirasakan oleh orang tua Wasik sejak masih
kecil. Cynthia Farhan-Risha, ibu Wasik menceritakan bahwa dirinya
sempat tidak percaya pada waktu Wasik mulai menyentuh komputer saat
masih berusia 7 bulan. Hal tersebut tentu saja membuat orang tuanya
tercengang sekaligus bangga.
Selain kemampuannya tersebut, yang
tidak kalah hebat adalah Wasik sudah mulai mempelajari bahasa
pemrograman C++ dan belajar tentang coding dengan bahasa
pemrograman tersebut. Diperlukan kemampuan logika yang baik untuk
menguasai sebuah bahasa pemrograman, dan Wasik sudah membuktikan bahwa
dia bisa. Bahkan Wasik mengatakan bahwa ia sangat menikmati saat sedang
bermain komputer karena ia bisa mendapatkan berbagai keahlian baru.
Wasik juga menambahkan saat sudah besar nanti ia bercita-cita untuk
menjadi seorang ahli komputer dan bekerja di sebuah perusahaan komputer
yang besar.
Sadar akan potensi buah hatinya, kedua
orang tua Wasik berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan dan
dukungan untuk mengembangkan bakat anaknya tersebut. Saat Wasik sudah
memasuki usia sekolah, orang tuanya lebih memilih home schooling untuk
Wasik dengan alasan bahwa kemampuan bahasa Inggris Wasik masih rendah
dan harus dimaksimalkan. Karena selama ini lebih sering memakai bahasa
Bengali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar